Friday, November 29, 2013

Saat-saat Seram – R. L. Stine


Stine, R. L. 2003. Saat-saat Seram. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rating 3,5 bintang
(review in English, click here)

Nightmare Hour: Saat-saat Seram

Kenapa saya baca buku ini?
Saya baca buku ini supaya bisa ikut posting bareng BBI bulan November yang temanya Horor, seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya tentang even bulanan ini. Buku ini sudah lamaaaa sekali saya punyai dan tidak juga kunjung saya baca. Sudah sekitar sepuluh tahun dan saya masih belum tertarik (dan berani) baca buku ini, sampai bulan ini akhirnya terbaca juga, dengan agak terpaksa. Saya yang sekarang merasa enggak terlalu suka genre horor, dan saat baca buku ini, yah, saya masih belum berubah pikiran. Padahal saya yang dulu penggemar Goosebumps lho, bahkan sampai bergabung ke fans club-nya segala! Sering dapat swag yang dikirimkan ke rumah, dan yang paling EPIK dari semua swag yang saya dapat adalah poster seukuran badan yang gambarnya tengkorak lagi duduk minum teh di depan lemari buku, NYALA DALAM GELAP! Epik. Makanya, beli buku R. L. Stine yang ini pun semacam otomatis bagi saya waktu itu. Tapi ada satu hal yang bikin saya dari dulu enggan baca buku ini...

Ulasannya.
Saat-saat Seram adalah kumpulan cerita pendek, totalnya ada sepuluh, dari R. L. Stine yang terkenal dengan seri Goosebumps-nya. Gaya cerita dan keseraman buku ini juga tidak beda jauh dengan seri Goosebumps lainnya. Yang agak berbeda, di Saat-saat Seram selalu ada ocehan R. L. Stine tentang darimana dia mendapat inspirasi untuk membuat cerita-cerita pendeknya ini. Saya lumayan terkejut juga, Stine bisa dapat ide cerita dari hal-hal yang sangat simpel sekalipun. Dan saya jadi agak seram sama cara pikir Stine. Habisnya, bisa yah, cuma dengar pembicaraan orang yang hampir enggak ada artinya, dia malah terpikir tentang cerita horor. Yang seram itu si Stine. Atau dia itu jenius?

Selain cerita Stine tentang sumber inspirasi ceritanya, Saat-saat Seram juga memuat satu ilustrasi di setiap cerita sebelum cerita tersebut dimulai. Jujur, yang bikin saya enggan baca buku ini dari dulu, karena ada satu ilustrasi yang... seperti ini,


Ada juga cerita yang bikin saya jadi agak takut sama badut. Ditambah lagi ilustrasinya seperti ini,


Tapi memang membaca buku dengan genre horor itu beda kan? Membaca buku menuntut kita untuk membayangkan kejadian dari cerita dan sedikitnya merasa terlibat dengan cerita yang sedang dibaca tersebut. Jadi, kalau yang dibaca horor? Di mana cerita horor memang dimaksudkan untuk menakuti-nakuti pembacanya, kita jadi harus membawa diri sendiri untuk terima ditakut-takuti. Ugh, saya sudah lama sekali tidak baca genre ini, jadi lumayan terbuai dengan cerita-ceritanya dan agak bergidik di setiap akhir cerita.

Salah satu cerita yang bikin saya lumayan deg-degan, yaitu yang judulnya Topeng Hitam. Ceritanya sekelompok anak sering bermain di basement rumah salah satu anak. Di sana mereka menemukan topeng hitam yang kalau dipakai, mereka bisa melihat sesuatu yang enggak ada... Terus si anak yang punya rumah ini kedatangan tamu yang tidak dia kenal, tapi pernah dia lihat, saat dia memakai topeng hitam tadi! Terus ceritanya masih berlanjut, dan anak-anak itu mati semua. Kayaknya semua akhir cerita di Saat-saat Seram ini tokoh utamanya pada celaka semua. Yah, maklum. Horor.

Bisa dibilang, buku ini menyajikan sepuluh kisah singkat yang sebagian besar ceritanya berhasil bikin saya merasa enggak tenang setelah membacanya. Tapi saya memang enggak bisa jadi patokan sih. Imajinasi saya lumayan keras saat sedang baca buku. Jadi ada kemungkinan saya terlalu menghayati bukunya dan jadi ketakutan sendiri (atau memang sayanya yang penakut, haha). Bisa saja saya bilang buku ini seram, tapi orang lain bilang biasa saja atau bahkan garing.

Pada akhirnya, saya tetap menyukai buku ini. Ada bagusnya juga ini bentuknya kumpulan cerpen, ceritanya singkat dan enggak bikin takut lama-lama. Masih ada di taraf ‘bisa dinikmati’. Tapi memang, sepertinya horor belum akan jadi genre yang akan saya baca lagi dalam waktu dekat.

__________
Ketika akhirnya saya selesai dengan buku ini...

No comments:

Post a Comment

Hi! Thanks for stopping by. I ALWAYS love book talks! So, do leave your comment about this post, it's free ;)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...