Monday, October 19, 2015

Kebertigaan Kita Ini | Vlog with Friends



Sandra Cattelya, Kartini Zalukhu & Rovindo Maraden
Banyak banget hal yang gak dimasukin ke video ini karena sifatnya terlalu privat, atau mungkin kurang senonoh, atau mungkin kitanya aja yang emang sok gak ma u bagi-bagi. Intinya, ini video untuk bantu ngingetin, khususnya ke kita bertiga, hari-hari pas kita main-main tanpa beban di Bandung pertengahan 2015.

Sekarang Sandra masih di Bandung, Tini udah di Jakarta, Vindo udah di Jepang. Kebertigaan kita ini mungkin masih bertahun-tahun ke depan baru terulang lagi. Sampai ketemu lagi, orang-orang aneh!

Songs:
Kenny Logins - Your Heart Will Lead You Home
Owl City - Strawberry Avalanche
Jimmy Cliff - I Can See Clearly Now
Ed Sheeran - Photograph

Monday, October 12, 2015

The Book Thief - Markus Zusak | VIDEO REVIEW

https://www.youtube.com/watch?v=SgAc3MoYmqk

Sebelumnya saya sudah bikin ulasan tertulis yang ngomongin The Book Thief dari segi yang berbeda dengan yang saya bahas di video ini. Silakan dicek di sini. Thank you for reading this, watching the video, and visiting my bookblog. You must be a cool person. Ha! ;)

Klik "Read more..." di bawah itu untuk ngakses videonya.

Friday, October 9, 2015

The Book Thief - Markus Zusak

Zusak, Markus. 2012. The Book Thief. London: Definitions.
Rating 5 bintang
The Book Thief

“Hard times were coming. Like a parade.”

Saya, terus terang saja, bukan orang yang pengetahuan sejarahnya kuat. Baik sejarah nasional maupun internasional. Makanya, saya cenderung menghindari novel-novel dengan genre fiksi-sejarah (historical-fiction). Takutnya pemahaman sejarah saya (yang miskin itu) jadi campur aduk dengan fiksi di novel tersebut. Karena saya enggak yakin akan bisa membedakan mana yang fiktif, mana yang fakta sejarah. Nah, dengan kewaswasan itulah saya memulai The Book Thief-nya Markus Zusak yang masyhur ini.

Yah, sebenarnya sih saya awalnya enggak tahu kalau ini novel fiksi-sejarah. Bagian belakang buku ini enggak membeberkan apapun (sudah seharusnya begitu). Dan saya juga sengaja enggak nonton filmnya dulu sebelum saya baca bukunya. Saya tahu ini fiksi-sejarah setelah baca beberapa halaman pertama. Ternyata ini fiksi dengan latar belakang Nazi Jerman di bawah otoritas Hitler. Ih, kedengarannya membosankan.

Versi Bahasa Inggris yang saya baca terdiri dari 584 halaman. Dan setiap lembarnya menakjubkan. Saya enggak bermaksud memuji berlebih-lebihan. Tapi, saya rasa saya belum pernah membaca buku yang lebih cerdas dan lebih indah dari The Book Thief. Benar-benar suatu pengalaman membaca yang memuaskan!

The Book Thief - Markus Zusak

Zusak, Markus. 2012. The Book Thief. London: Definitions.
Rating 5 stars

The Book Thief
“Hard times were coming. Like a parade.”

Honestly, I’m not that kind of girl with strong knowledge in history. Whether in national or international history. Therefore, I usually steer away from historical-fiction novel. I’m afraid that my already-poor history knowledge will mix up with the fiction in those novels. Because I’m not sure I can differentiate which thing is fictive, which thing is historical fact. So, I started Markus Zusak’s The Book Thief on that wary note.

Well, at first I didn’t actually know that this is a historical-fiction novel. The back cover of the book doesn’t give away much (as it should). And I also intentionally didn’t watch its movie before I could finish the book. I noticed it is a historical-fiction after I read some first pages. Apparently this is a fiction novel set in Nazi German under Hitler’s authority. Sounds horribly boring.

The English version that I have consists of 584 pages… of pure awesomeness. I don’t want to sound like I over-praise it. But really though, I guess I never read a book cleverer and more beautiful than The Book Thief. It really was one satisfying reading experience!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...