Saturday, November 30, 2013

November '13 Book Haul!

Aloha! We're on the end of November, so it's time for Page by Page November BOOK HAUL. For this month, I must say, I kind of mad at myself but proud at the same time. I think I've never before, added such amount of new books in my shelf in only a period of one month. How many books you ask? I have... 34 new books in this November! It's a huge number for me. But really, I didn't spend money more than I did last month, when I bought only ten books. YEAH BABY! How did I do that? Let's start this book haul.

Friday, November 29, 2013

Saat-saat Seram – R. L. Stine


Stine, R. L. 2003. Saat-saat Seram. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rating 3,5 bintang
(review in English, click here)

Nightmare Hour: Saat-saat Seram

Kenapa saya baca buku ini?
Saya baca buku ini supaya bisa ikut posting bareng BBI bulan November yang temanya Horor, seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya tentang even bulanan ini. Buku ini sudah lamaaaa sekali saya punyai dan tidak juga kunjung saya baca. Sudah sekitar sepuluh tahun dan saya masih belum tertarik (dan berani) baca buku ini, sampai bulan ini akhirnya terbaca juga, dengan agak terpaksa. Saya yang sekarang merasa enggak terlalu suka genre horor, dan saat baca buku ini, yah, saya masih belum berubah pikiran. Padahal saya yang dulu penggemar Goosebumps lho, bahkan sampai bergabung ke fans club-nya segala! Sering dapat swag yang dikirimkan ke rumah, dan yang paling EPIK dari semua swag yang saya dapat adalah poster seukuran badan yang gambarnya tengkorak lagi duduk minum teh di depan lemari buku, NYALA DALAM GELAP! Epik. Makanya, beli buku R. L. Stine yang ini pun semacam otomatis bagi saya waktu itu. Tapi ada satu hal yang bikin saya dari dulu enggan baca buku ini...

Thursday, November 28, 2013

Generasi 90an – Marchella FP

Dear Readers, I guess I am not going to review this book in English because this book really just talks about local things. It’s about what Indonesian kids used to do in 90s era. But, if any of you are somehow interested in reading the review of this book in English, just comment below or message me or whatever, let me know. Cheers.




FP, Marchella. 2013. Generasi 90an. Jakarta: PT Gramedia.
Rating 3,5 bintang

Generasi 90an

Kenapa saya baca buku ini?
Kebetulan, atau tidak kebetulan, saya termasuk di golongan generasi 90an. Saya lahir tepat di tahun 1990. Kalau enggak salah, penulis ini juga seumuran dengan saya. Jadi bisa dibilang, saya pastilah termasuk pasar utama dari buku ini. Sebelum beli Generasi 90an, sama seperti banyak orang lainnya, saya curi-curi baca dulu di toko buku. Setelah sekilas dilihat, saya suka. Suatu hari saya kesetanan beli buku, padahal uang lagi pas-pasan, eh tahu-tahu buku ini sudah masuk ke kantong belanjaan saya (penjelasan enggak mutu, hahaha). Saya baca buku ini dengan teliti, dibaca kata per kata, baru sekarang karena bertepatan dengan even bulanan Blogger Buku Indonesia (BBI), yaitu posting bareng. Untuk bulan ini, tema pertamanya adalah Grafis/Komik. Tema kedua, Horor/Thriller. Kalau mau lihat post dari BBI-ers lainnya, bisa kunjungi tautan ini. Nah, kenapa saya cuma kasih 3,5 bintang yah untuk buku ini?

Sunday, November 24, 2013

The Cassandra Compact – Robert Ludlum & Philip Shelby


Ludlum, Robert and Philip Shelby. 2004. The Cassandra Compact. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


The Cassandra Compact (Covert-One, #2)
Why I read it in the first place?

I simply read this book because it’s the work of Robert Ludlum (and Philip Shelby, his co-author for this book). And I really feel ridiculous because I read it just now when this book had actually been there in the shelf since I was in junior high school, and that’s a long time ago. It belongs to my Papa actually, but let’s considers it mine. It’s mine. My first encounter with Ludlum’s books is when I was in senior high school, I read The Jason Bourne series that are TOTALLY SUPER AWESOME! For a long time, I thought The Cassandra Compact is by Tom Clancy. Because my Papa accidentally put this book in between two books of Clancy, that I haven’t read either. I know Tom Clancy just passed away recently, and there’s this uproar because everybody felt the same feeling, they lost a very great thriller master. Unfortunately I haven’t read any Clancy’s book, perhaps next month.... Anyway, what I’m trying to say is, I read this book just because I finally acknowledged this as the work of Robert Ludlum (and Philip Shelby). I need to hunt other Robert Ludlum’s soon.

Saturday, November 23, 2013

The Cassandra Compact – Robert Ludlum & Philip Shelby


Ludlum, Robert dan Philip Shelby. 2004. The Cassandra Compact. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rating 4,5 bintang
(review in English, click here)

The Cassandra Compact (Covert-One, #2)
Kenapa saya baca buku ini?
Saya baca buku ini karena ini karya Robert Ludlum (dan Philip Shelby, rekan penulisnya untuk buku ini). Dan saya merasa konyol sekali karena baru sekarang saya baca ini buku. Pasalnya, buku ini sudah sejak saya SMP ada di rumah. Sebenarnya sih ini bukunya Papa, hehe. Tapi sekarang anggap saja ini sudah berpindah hak milik. Ini buku saya. Pertama kali saya membaca karya Ludlum adalah waktu saya SMA melalui seri Jason Bourne  yang SUPER KEREN SEKALI! Selama ini saya pikir The Cassandra Compact itu tulisannya Tom Clancy, karena waktu disimpan, kebetulan buku ini diapit oleh dua buku Tom Clancy milik Papa juga, yang belum juga sempat saya baca. Tom Clancy... iya tahu dia baru-baru ini meninggal dan semua orang pada gempar karena kehilangan penulis thriller legendaris. Sayangnya saya belum pernah baca bukunya Clancy, bulan depan mungkin. Balik ke topik! Intinya, saya baca buku The Cassandra Compact karena ini karya Robert Ludlum (dan Philip Shelby). Dan saya harus segera berburu karya Ludlum yang lain...

Saturday, November 16, 2013

Buku Terakhir untuk #5BukuDalamHidupku



Anak perempuan ini tumbuh di keluarga yang hampir tidak pernah ke gereja. Makanya dia tidak pernah merasakan yang namanya sekolah minggu. Dia pernah bertanya kepada orang tuanya, alasannya adalah karena gereja terdekat butuh dua jam perjalanan dan keluarganya tidak punya kendaraan pribadi. Memang, kabarnya usaha pembangunan gereja di Cilegon selalu gagal. Katanya digagalkan oleh orang-orang fanatik khas Banten. Jadi gereja tidak ada di kota kecil macam Cilegon, cuma ada di ibukota, Serang. Dengan otak polosnya, anak itu menganggap alasan itu sudah cukup. Terlalu repot cuma untuk ke gereja saja. Lagian ayahnya bilang, “Tuhan kan ada dimana-mana. Bentuk ibadah bukan cuma kumpul-kumpul di gereja saja.”

Awalnya dia tidak merasa ada yang salah dengan hal itu. Anak perempuan ini disekolahkan di sekolah milik yayasan Katolik. Dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama dihabiskan di sekolah yayasan tersebut. Pelajaran agama yang diwajibkan adalah agama Katolik. Walaupun secara teknis anak perempuan ini beragama Kristen Protestan, dia tidak begitu tahu dan tidak peduli juga kalau ternyata kedua agama ini berbeda. Kemudian datanglah waktunya ujian praktik agama untuk lulus EBTANAS sekolah dasar.

Friday, November 15, 2013

Kungfu Boy – Takeshi Maekawa untuk #5BukuDalamHidupku


Kungfu Boy #1
Percakapan di suatu sore menjelang malam,
Saya: “Pa, aku boleh beli komik gak?”
Papa: “Tumben bilang-bilang dulu.”
S: (gubrak) “Soalnya komiknya agak mahal gitu. Terus aku mau beli banyak gitu. Tapi gak sekaligus sekarang kok. Nyicil-nyicil.”
P: “Komik apa?”
S: “Judulnya... Kungfu Boy.”
P: (geleng-geleng kepala) “Kak, kak... kok masih kayak anak kecil gitu sih kau?”
S: “Bukan komik anak-anak kok. Jangan nilai dari judulnya doang dong. Dia udah makin besar sekarang.”
P: “Jadi ini komik baru pas dia udah dewasa?”
S: “Eh? Enggak sih. Yang mau aku beli justru pas dianya masih kecil. Komik yang awal-awal...”
P: (diam sambil mengerutkan kening) “...”
S: (merasa harus memberi tambahan informasi) “Ini komik aslinya udah langka, Pa. Sekarang diterbitin ulang lagi. Tadinya ada 37 seri, sekarang dicetak ulang tapi dua komik dijadiin satu gitu. Jadi tebel gitu satu komiknya sekarang, agak mahal memang jadinya. Ceritanya bagus banget kok. Udah nemenin aku dari SD loh. Aku banyak belajar dari komik ini. Kelak akan aku wariskan ke anak-anakku.” (kalimat terakhir bilangnya dalam hati, hhaha)

Thursday, November 14, 2013

Abarat – Clive Barker untuk #5BukuDalamHidupku

Abarat (Abarat #1)
Ini buku pertama dari The Books of Abarat yang keseluruhannya sudah terbit tiga buku. Tahu artinya kan? Artinya akan ada lebih dari tiga buku! KYAAAAAAHISTERISKYAAAA! Saya juga baru tahu waktu sedang berseluncur di internet mencari informasi tambahan untuk menuliskan artikel ini. Saya baca langsung di situs resminya, di sini. Ini reaksi saya yang sebenarnya waktu tahu akan ada total LIMA buku untuk The Books of Abarat.


Di Indonesia sendiri baru diterjemahkan dan diterbitkan dua buku pertama saja. Saya enggak habis pikir kenapa penerbit belum juga menerjemahkan buku ketiga yang sudah keluar sejak 2011 di luar sana. Semoga penerbit masih punya rencana dan akan segera menerbitkan terjemahan buku Abarat ketiga, Absolute Midnight. Namun petualangan di dunia Abarat bermula dari buku pertama ini yang dijudulkan sama dengan nama dunia baru a la Clive Barker itu, Abarat. Saya pertama baca buku fantasi ini waktu SMP, dan ya, buku ini punya arti besar bagi saya.

Wednesday, November 13, 2013

The Secret – Rhonda Byrne untuk #5BukuDalamHidupku


The Secret (The Secret, #1)

Kalau mau cerita buku yang paling membentuk saya hingga menjadi saya yang sekarang, adalah The Secret yang disusun oleh Rhonda Byrne. Saya baru sadar bahwa ternyata buku ini banyak dibenci orang di Goodreads. Serius. Dibenci. Sedangkan saya di tahap hampir memuja buku ini. Jadi saat saya baca ulasan-ulasan negatif tentang buku ini, saya jadi sedih. Hahah. Kenapa orang bisa begitu bencinya sama buku yang bermaksud menyampaikan energi positif? Apa mereka butuh pola pikir yang lebih terbuka atau sayanya yang terlampau naif? Terserah deh. Pokoknya buku ini sangat berpengaruh terhadap saya. Enggak peduli orang bilang apa. Buku ini berarti buat saya.

Tuesday, November 12, 2013

Hiroshima – John Hersey untuk #5BukuDalamHidupku

Hiroshima
Ada satu kutipan yang rasa-rasanya menembus sampai ke hati saya saking saya merasa hal itu benar banget. Saya sempat terdiam sebentar saat membacanya, saya pikir, “Ini, ini menjelaskan dengan baik sekali perasaan saya tentang Hiroshima-nya Hersey!” Kutipan ini baru-baru saja saya temui ketika saya baca The Fault in Our Stars karya John Green.

“Sometimes, you read a book and it fills you with this weird evangelical zeal, and you become convinced that the shattered world will never be put back together unless and until all living humans read the book.”

Dan buku yang membuat saya berpikir dan merasa seperti itu, sejauh ini, adalah Hiroshima karya John Hersey.

Tuesday, November 5, 2013

Nothing Left to Lose – Kirsty Moseley + Author Interview + INT Giveaway! *CLOSED*


Moseley, Kirsty. 2013. Nothing Left to Lose. Self-published.
Rating 4 stars.

Nothing Left To Lose

I’m participating in Release Day Blitz for Nothing Left to Lose by Kirsty Moseley which is TODAY! Yay! November 5th, finally you’re here! I received the e-book ARC for participating, thanks Kirsty.

So, guys. This will be slightly different than my other review, because my other review doesn’t usually contain Author Interview or International Giveaway! I am so excited I think I’ll combust in any seconds! Without further ado, let’s see my two cents about this book (I know you’ll skip my review and just jump to the rafflecopter giveaway! Meanie!).


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...