Saturday, April 19, 2014

Cruel Beauty - Rosamund Hodge

Hodge, Rosamund. 2014. Cruel Beauty. United States: Balzer + Bray.
Rating 4 bintang
(review in English, click here)

Cruel Beauty

Nah kan, ini dia masalahnya kalau ulasan buku dibuat DUA BULAN setelah bukunya selesai dibaca. Saya sudah hampir lupaaaaaa sama efek buku ini ke saya. Dan selama dua bulan ini pun banyak buku yang sudah saya baca (dan beberapa buku itu bikin saya tergila-gila!), jadi euforia Cruel Beauty di kepala saya sudah tipis banget. Ya sudahlah, mari kita lihat bagaimana saya menghancurkan ulasan ini.

Pada dasarnya saya suka, suka banget banget malah. Tokoh utama Cruel Beauty adalah seorang wanita yang, menurut saya, adalah tokoh wanita fiksi terfavorit saya sampai sejauh ini, Nyx Triskelion. Dia tidak digambarkan sebagai wanita cantik sempurna dan baik hati atau lemah lembut blablablaaa, justru Rosamund Hodge membuat Nyx sebagai karakter dengan kekurangan di sana-sini dan kegelapan di hatinya. Nyx tidak seperti karakter wanita di buku-buku yang pernah saya baca, dan saya benar-benar menyukainya! Poin tertinggi dari buku ini ada pada deksripsi dan perkembangan karakter Nyx.

“I used to believe that if I just tried hard enough, I could learn to love her without resentment, but finally I had accepted that it was impossible.” - Nyx

Nyx mulai memupuk benih benci dalam hatinya saat ayahnya memberi tahu bahwa dia harus menikahi pangeran iblis penguasa kota Arcadia, The Gentle Lord, saat usianya menginjak 17 tahun. Sebelum Nyx dan kembarannya, Astraia, lahir, ayahnya membuat kesepakatan dengan The Gentle Lord untuk menyerahkan satu anaknya yang akan lahir supaya sang istri dapat hamil. Setelah berumur 17 tahun, akhirnya Nyx harus menghadapi nasib yang dipilihkan ayahnya itu, dan dia berangkat dengan misi untuk membunuh calon suaminya.



Cruel Beauty adalah pertemuan kisah Si Cantik & Si Buruk Rupa dengan unsur-unsur mitologi Yunani. Kok bisa yah kan? Beda banget sama cerita romansa yang lain. Beda banget sama cerita saduran Si Cantik & Si Buruk Rupa yang lain. Keren bangeeet!


Awalnya enggak menyangka sih ceritanya bakal sebagus ini. Soalnya, apa coba kira-kira hasil perpaduan dua unsur cerita yang enggak ada sangkut pautnya itu? Ternyata bisa jadi oke banget! Ditulis dengan indah banget! Mirip-mirip tulisan Cassandra Clare deh kayaknya. Cruel Beauty adalah karya debut yang fenomenal dari Rosamund Hodge. Sebelumnya, saya enggak pernah tertarik membaca buku dengan unsur mitologi Yunani, tapi berkat Cruel Beauty ini saya jadi tertarik baca seri Percy Jackson (yang sudah saya baca ulang berkali-kali selama dua bulan ini karena saya terobsesi).

Ini buku benar-benar ditulis dengan indah dan penggambaran latarnya juga luar biasa keren! Saya sebenarnya sudah siap banget mau kasih rating 5 bintang, tapi ada satu hal yang bikin mengerutkan kening. Jagi begini yah, ada beberapa hal dalam buku yang bakal bikin saya langsung tutup buku dan malas baca. Misalnya, hubungan cinta guru-murid,  hubungan cinta adik-kakak, dan cinta pandangan pertama alias cinta instan. Dan Cruel Beauty sayangnya termasuk ke kategori cinta instan. Terus terang, walaupun saya suka banget banget sama cerita antara Nyx-Ignifex, tetap saja terasa ada yang kurang. Saya kurang bisa merasakan hasrat dan api-api cinta di antara mereka (gw kedengeran jijay abis! ahaha). Yah, begitulah kalau ceritanya pakai formula cinta instan. Kurang terasa romansanya.

“Where you go, I shall go; where you die, I shall die, and there will be I buried.” - Nyx

Menurut saya kekurangan itu cukup fatal, karena ini kan novel romansa. Masa pas bagian romansanya malah kurang memuaskan kan? Tapi saya tetap memberi 4 bintang penuh untuk Cruel Beauty karena Nyx Triskelion keren banget, deskripsi dunia imajinasi Hodge kena banget ke otak saya, ditulis dengan indah banget, dan buku ini bikin saya baca dari awal hingga akhir tanpa jeda sampai-sampai saya begadang.

“I love you more than any other creature, because you are cruel, and kind, and alive.” - Ignifex

__________
Kutipan lainnya:

“Demons are made of shadow. Don’t look at the shadow too long or a demon might look back.”

“She dared to cry? On this day of all days? I was the one would be married by sunset, and I hadn’t let myself cry in five years.”

“For one moment I wanted nothing but to lock my fingers in his pale hair, to kiss him until it was his breath that moved in my throat, until his peace was mine. I wanted it like breathing.”

“But my family I had always had a duty to love, no matter how they had wronged me.”

“The anger and cruelty had always been part of me, and Ignifex knew that very well.”

“But we’ll pretend we know how to love.” I smiled at him. “And someday we’ll learn.”
­learn."y we'm. "how to love."ever be safe with each other.", and kind, and alive."until it was his breath that moved in my th

No comments:

Post a Comment

Hi! Thanks for stopping by. I ALWAYS love book talks! So, do leave your comment about this post, it's free ;)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...