Tuesday, October 8, 2013

Trilogi The Maze Runner (Buku 1-3) – James Dashner [SPOILER ALERT!]

Dashner, James. 2009, 2010, 2011. The Maze Runner, The Scorch Trials, The Death Cure. New York City: Delacorte Press.
Rating 3 bintang
(review in English, click here)

TULISAN BERIKUT (AGAKNYA BUKAN ULASAN, HANYA SEBUAH REAKSI) MENGANDUNG SPOILER, YANG BELUM BACA TRILOGI INI TIDAK DIANJURKAN MEMBACA TULISAN INI. SILA LANJUT MEMBACA BAGI YANG TIDAK KEBERATAN AKAN SPOILER MAUPUN BAGI YANG SUDAH PERNAH MEMBACA TRILOGI INI.


Apa-apaan?

YAP! Tiga buku sekaligus! Pengalaman saya membaca trilogi ini agak berbelit-belit, jadi kalau enggak penasaran-penasaran banget, langsung loncat saja ke bagian selanjutnya. Jadi begini ceritanya, awalnya kan saya baca The Maze Runner terjemahan Bahasa Indonesia, saya bacanya memang entah kenapa jadi agak lambat dan lebih gampang enggak fokus, tapi tetap senang dan bahagia. Lama-lama, kok saya merasa ada yang enggak ‘klop’? Malahan, saya kepikiran ingin beli buku kedua sama ketiganya. Padahal yang buku pertamanya juga belum kelar. Akhirnya pilihan saya jatuh ke e-book buku kedua dan buku ketiga, dalam Bahasa Inggris. Sekalian juga saya coba baca e-book buku pertamanya karena saya ingin coba baca versi bahasa aslinya.

Ternyata oh ternyata... James Dashner memang bermain di kosa kata dan bentuk-bentuk kalimat yang tidak biasa, dan pembaca baru bisa benar-benar menikmati tulisan Dashner kalau membaca bukunya dalam bahasa aslinya. Misalnya penggunaan kata ‘shank’, ‘shuck-face’, ‘klunk’. Kemudian pola kalimat Dashner yang tidak biasa itu jadi hilang di versi terjemahannya, contoh, “just slim yourself nice and calm” diterjemahkan jadi “santai dan tenang sajalah”. Jadi kalimat yang biasa banget kan? Padahal di trilogi ini ceritanya para Glader punya cara ngomong yang unik.

Intinya, saya jadinya baca trilogi ini dalam bahasa aslinya dan benar-benar ENGGAK BISA LEPAS dari buku ini. Setelah selesai dengan The Maze Runner, saya enggak bisa langsung duduk manis menulis ulasannya, karena penasaran habis-habisan sama kelanjutan ceritanya. Jadi, ya sudah saya selesaikan dulu triloginya baru bikin ulasannya. Digabung saja biar efisien, tapi bakal jadi panjang banget nih ulasan. Biarlah.

Reaksi saya.

Pertama saya jelaskan dulu tentang rating 3 bintang yang saya kasih untuk trilogi ini. Itu adalah hasil dari rata-rata rating saya atas setiap bukunya. Secara personal, saya kasih The Maze Runner 4,5 bintang, The Scorch Trials 3 bintang, dan The Death Cure 1,5 bintang. Oh ya, saya enggak sempat lagi memilah dan memilih kutipan-kutipan yang saya suka. Terlalu sibuk dilempari misteri oleh Dashner dan terlalu sibuk merasa heran terhadap banyak bagian dari trilogi ini. Dan, saya enggak mengerti kenapa trilogi ini banyak sekali dikategorikan sebagai fiksi ilmiah. Fiksi ilmiah loh. Bagian mananya yang ilmiah? Bagian pas WICKED minta otak Thomas secara harafiah untuk mempelajari isinya? Apa memang perlu itu otak diiris-iris untuk tahu cara kerjanya? Ini baru namanya ilmiah.

The Maze Runner dimulai dengan Thomas yang tiba di Glade tanpa ingatannya. Saya sukaaaaaa banget dengan The Maze Runner. Setelah sebelumnya saya baru baca Inferno-nya Dan Brown, saya baru sadar ternyata saya suka sama buku yang tokohnya hilang ingatan. Misterius, dan geregetan ingin semuanya terungkap supaya jadi jelas! Waktu membaca The Maze Runner saya memang SANGAT geregetan. Begitu banyaknya misteri yang bikin banyak pertanyaan muncul di kepala saya. Agak frustrasi juga setelah hampir setengah buku dibaca, belum ada jawaban apapun yang berarti. Malahan makin banyak misteri. Tapi saya justru suka The Maze Runner karena misteri-misterinya itu. 

Reaksi saya untuk The Maze Runner...











Makanya saya dengan polos dan semangat membaca The Scorch Trials. Di buku yang kedua ini, saya merasa enggak dapat hal yang berarti. Setelah misteri-misteri keren di The Maze Runner, saya mengharapkan sedikitnya ada jawaban-jawaban keren di buku selanjutnya. Eeeeeeh, malah menambah daftar pertanyaan. Tapi bukan pertanyaan macam ‘Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa di balik semua ini?’ melainkan pertanyaan macam ‘Buat apa banget sih si Thomas digetok pakai tombak terus dilempar ke ruang gas yang secara ajaib memulihkan kondisinya? Kenapa Minho disambar petir tapi cuma luka ringan bahkan bajunya masih bersisa, sementara Zart atau Jack atau siapa itu disambar petir sampai botak, telanjang, matanya meleleh? Kan Thomas punya tato segala yang ‘menakdirkan’ dia untuk dibunuh oleh cewek-cewek Grup B, setelah dia ditangkap dan diikat di pohon, cuma ngomong-ngomong doang terus enggak jadi dibunuhnya?’ daaaan pertanyaan-pertanyaan sebangsa itu lainnya. Enggak asik. Alasan saya kasih 3 bintang untuk The Scorch Trials adalah karena saya penggemar Minho dan Newt! Suka banget banget bangeeet sama Minho. Di buku kedua ini juga saya merasa lebih banyak humor dan sarkasme. Kerja bagus, James. Saya juga suka dengan penggunaan kosa kata dan kalimat-kalimat khas Glader itu.

Namun reaksi saya terhadap sebagian besar kejadian di The Scorch Trials...












Dan buku ketiga terpaksa saya baca karena, enggak mungkin kan saya biarin segitu banyaknya misteri tak terjawab? Lagian ada Minho dan Newt, saya akan kasih kesempatan lagi untuk Dashner, pikir saya. Tapi, tentu saja, Dashner HARUS mengecewakan pembacanya! Sudah sampai halaman-halaman terakhir, dengan bodohnya saya masih berharap, “Tidak! Tinggal sepuluh halaman lagi! Masih banyak misteri tak terjawab. Apa dengan sepuluh halaman lagi semua misteri yang tersisa bisa terjawab?” dan ternyata... cih. DASHNER GAGAL DENGAN SUKSES.

Terus makin banyak pula hal-hal yang bikin kesal di buku ketiga. Misalnya, entah kenapa di buku ketiga kok Minho jadi kelihatan kurang cerdas? Pas Thomas tak bisa mengendalikan badannya sendiri karena otaknya dimanipulasi oleh WICKED, reaksi Minho yang seharusnya paling pintar di antara para Glader yang lainnya itu malah, “You okay?” MINHO! Dia jelas-jelas enggak oke! Tapi mungkin dia masih bingung, mari kita tolerir. Kemudian Thomas mengangkat pisau, hendak melemparkannya ke arah Minho, dengan cerdasnya Minho bilang ini, “You gonna kill me, slinthead? Do it, then. Throw it.” Ngomong begitu sama orang yang lagi di bawah pengaruh orang lain? Sangat cemerlang. Ampun deh. Karakter Minho di buku pertama benar-benar sempurna. Tipe anak bandel tapi pintar, kuat, humoris, berani, jujur, ah pokoknya keren lah. Di buku kedua Minho digambarkan lebih arogan dan gampang marah. Makin parah ternyata, di buku ketiga, Dashner memutuskan Minho harus terlihat kurang cerdas.

Terus keputusan Thomas untuk enggak mau memorinya kembali? Pengetahuan adalah segalanya, Kawan! Apalagi bakal banyak banget jawaban terungkap kalau saja Thomas mau terima dibalikin ingatannya. Ck. Dan kejadian di kafe itu? Aduh, bisa lebih konyol lagi enggak sih nih buku.... Terus YANG PALING antiklimaks banget di buku ketiga ini adalah... pesan dari Newt. Saya sudah berimajinasi setinggi langit, berharap pesan yang kelihatannya maha penting itu berisi rahasia paling misterius dunia akhirat, ternyata... ‘KILL ME’??? Memangnya enggak bisa ngomong langsung kalau mau bilang ‘KILL ME’?! Tapi jujur, bagian cerita waktu Newt memohon dan memaksa untuk dibunuh itu, BAGUS BANGET! Iya sih sedih, malah saya meneteskan air mata di bagian itu, tapi adegan itu memang dibutuhkan untuk cerita ini. Dashner, entah bagaimana, bisa menuliskan adegan tersebut dengan sangat baik. Oh Newt, kasihan kamu. Ini satu-satunya alasan saya kasih 1,5 bintang untuk The Death Cure. Tadinya mau kasih nol bintang. 

Reaksi saya pada hampir seluruh bagian The Death Cure...











Tokoh utama trilogi ini adalah Thomas, yang kadang saya suka kadang saya enggak suka. Okelah, dia loyal, berani, ... apa lagi? Cuma dua sifat itu yang bikin Thomas ini oke di mata saya. Dari awal saya memang sudah agak sebal sama Thomas. Di buku petama, waktu Chuck menawarkan diri untuk jadi temannya di Glade, si Thomas malah bilang enggak butuh teman. Hah? Kamu lagi ada di tempat asing penuh dengan orang-orang yang setengah omongannya kamu enggak paham dan kamu juga enggak punya ingatan! Jelas-jelas kamu butuh teman Thomaaaaaas. Bukannya harusnya kamu jenius?

Dan yang paling mengganggu dari Thomas... APA MAKSUDNYA SIH dia bisa ‘merasa’ punya ikatan yang sangat erat dengan Teresa tapi JUGA sering ‘ingin bersama’ si Brenda??? Apaan siiiiiiiih! Asli, saya enggak bisa terima. Apalagi setelah di buku pertama seakan-akan dunianya cuma berporos pada Teresa (bisa ‘merasakan’ keberadaan Teresa lah, ingin pegang tangannya lah, terpukau sama senyumnya lah, enggak tahan melihat wajah sedihnya lah), terus di buku kedua dia ketemu Brenda yang ‘suka-sentuhan-fisik-karena-di-tempat-asalnya-hal-itu-biasa’. 

Contohnya, Thomas sama Brenda lagi di lorong bawah tanah setelah ada yang mengebom pintu masuk lorong tersebut yang membuat Thomas dan Brenda terpisah dari teman-temannya yang lain. Dan di tengah-tengah lorong gelap itu, agak ngobrol sedikit, si Brenda nemplok ke si Thomas kayak cicak di dinding. Haaah??? Situasi! Situasinya enggak pas banget! Seakan-akan Dashner ingin bikin pembaca untuk enggak menyukai Brenda. Oke. Sukses. Saya enggak suka Brenda. Namun di akhir trilogi, Thomas ciuman sama Brenda sambil menyaksikan matahari terbenam SETELAH Teresa dengan tidak tragisnya mati kegencet langit-langit roboh demi menyelamatkan Thomas. Seriusan? Ini akhir ceritanya??? APAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! Akhir cerita yang PALING ENGGAK BISA SAYA TERIMA sepanjang hayat saya membaca buku (kalau kamu, akhir cerita buku mana yang paling bikin kamu enggak terima?).

Untuk akhir ceritanya, reaksi saya...

95 comments:

  1. Aaaahh...
    Aku setuju sama mbak sandra. Bener di buku ke dua sepertinya Dashner dengan mudahnya nyelesaiin masalahnya Thomas dengan tidur. Dibuku ini banyak banget paragraf atau pun chapter yang di akhiri dengan Thomas yang tidur. Seakan-akan semua masalah akan selesai dengan tidur -_-. Tapi aku ngerasa ketegangan yang lebih di buku ini dari pada di buku pertama. Terus untuk buku ketiga, kenapa pada akhirnya Manusia-Kebal malah di pindahkan ke tempat baru untuk berkembang biak dengan sendirinya? Terus gimana orang-orang yang terkena Flaire di luar sana? -_- saya setuju sama mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah iya, si Thomas yang tidur/pingsan terus-terusan juga bikin sebel. Enak banget dia. Hahha.
      Tapi itulah, yang paling gak masuk akal itu endingnya. Ciuman di depan matahari tenggelam di suatu pulau antah berantah yang kayak surga setelah kematian Teresa yang konyol abis. Damn. Asli bikin keki :(

      Delete
    2. mending nonton filmnya langsung, the scroch trial yg filmnya juga lebih bagus dari pada novelnya.

      Delete
  2. wah.. jadi gak mau beli bukunya saya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pinjem aja kalo gak mau beli. Hehhe. Tapi kayaknya emang bagusan filmnya sih (aku belum nonton). Yang pasti, buku pertamanya keren bingiiit, buku kedua dan ketiga... not so much :(

      Delete
    2. Filmnya enggak seberapa keren, bagus sih bagus tapi banyak yang engga sesuai sama novelnya jadinya masih seru kalo baca lewat novelnya :)

      Delete
    3. Gitu yah? Mungkin ada beberapa bagian di film yang diubah karena emang sengaja mau ngubah jalur cerita untuk film kedua dan ketiga (tebak-tebak buah manggis).

      Delete
    4. Kayaknya iya. Soalnya, di film The Scorch Trials nanti, Teresa nggak berkhianat. Udah ada di foto-foto adegan yang udah di spoil/bocorin.

      Delete
    5. Kok beda jauh ya film sama novelnya yg scorch trial

      Delete
    6. berarti ada kemungkinana di film death cure ntar newt nggak mati dong? :D

      Delete
    7. This comment has been removed by the author.

      Delete
    8. Enggak kok .. di film death cure nya, Newt tetep mati T_T
      ( SPOILER MAAF )

      Delete
  3. Aduh ngakak habis baca reviewnya haha sebenarnya kepengen baca bukunya setelah nonton filmnya sih jadi jatuh cinta sama minho dan newt!hehe jadi penasaran bukunya kayak apa dan ekspektasi tinggi bukunya lebih bagus dr film tapi setelah baca review buku kedua ketiga jadi gimana gitu ya hehe
    Mbak mau nanya gimana ya dapet ebook dr net gallery gitu?atau wattpad?atau gr?thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang paling oke emang Minho dan Newt!!! Seleramu bagus, Rizka Naili! Hhaha. Baca aja bukunya, barangkali punya pendapat yang beda sama aku.

      Kalau dapet e-book dari NetGalley tinggal daftar aja ke site-nya dan baca syarat2nya, gratis. Kamu klik aja link gambar di bar sebelah kanan itu.

      Kalau Wattpad, itu aplikasi reader yang bisa didownload di Playstore (kalau kamu pake Android), gratis juga. Di Wattpad, kamu bisa baca cerita2 dari penulis yang masih amatir (belum published, cerita kadang gak selese, mereka nulis gratis gak dibayar, dll). Tapi banyaaaak kok yang bagus!

      Kalau Goodreads, itu mah kayak Facebook tapi fokusnya bukan pamer status ato pamer foto, melainkan pamer buku2 yang kita udah baca, akan baca, mau baca, mau beli, dll lah semua tentang buku. Asyik banget buat orang2 cupu yang dunianya gak lengkap tanpa buku (kayak saya). Bikin akunnya gratis juga. Cihuy banget kan?!

      Delete
    2. kakak aku dah daftar di NetGalley dan coba cari The maze runner di "find by title" tapi kok hasilnya "There are no items to show" mulu ya?
      itu gimana caranya ya kak?
      makasih....

      Delete
    3. Hey Mutya :)
      Iyalah pasti gak ada. Soalnya NetGalley itu nyediain buku2 (dalam format e-book) yang akan segera diterbitkan (jadi belum diterbitkan, tapi akan segera). Cara dapet e-booknya juga kita harus request ke penerbitnya. Kesempatannya lumayan gede kok untuk request kita dikabulkan. Keep trying!

      Delete
  4. Minho cakep banget di film ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa XD
      Aku belum nonton sih, tapi liat trailernya sering. Hahaha.

      Delete
    2. emang cakeppppp lebih keren dari Thomas.. Newt terasa lebih muda tapi dewasa sekaleee.. love love love,..

      Delete
    3. embeeeeer, minhoo ganteng hacep badai aseliiii <3

      Delete
  5. wah jadi males baca bukunya begitu liat review ini..
    Minho keren bgt, you should watch..
    anw knp masuk kategori science fiction karena arti dari science fiction adalah: "a genre of fiction dealing with imaginative content such as futuristic settings, futuristic science and technology, space travel, time travel, faster than light travel, parallel universes, and extraterrestrial life." (hasil nge-gugling haha)
    dan setting film ini adalah di masa depan plus ada hubungannya sama science gitu (riset si WICKED) jd bisa dikategorikan ke dalam film science fiction, imho :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, unfortunately, it IS a science fiction. Hahah. Sengaja tutup mata karena sepanjang trilogi ini gak dapet banyak jawaban memuaskan dan itu membuyarkan segala tetekbengek science-nya. Ck. Padahal buku pertamanya keren bingits :'(
      Semoga film sekuelnya gak ngikutin bukunya :D

      Delete
  6. Hai mba.. kebetulan aku nonton filmnya dulu baru baca bukunya, dan komentar aku sih cuma 1 : Film dan buku sangat amat jauh berbeda jalan ceritanya mba.. Sekarang lagi baca buku kedua sih. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda jauh yah? Padahal buku pertamanya keren banget loh menurut aku. Menurut Mbak bagusan filmnya atau bukunya? Aku masih belum nonton filmnya.

      Delete
  7. Review yang kocak dan bagus, tapi bener-bener spoiler alert hehe. Saya sudah baca 3 bukunya, dari awal memang sudah agak aneh sebenarnya, kenapa maze, kenapa nggak puzzle berdasarkan ruangan aja yg lebih murah, kenapa mahluk ganasnya cuma satu, kenapa nggak ada jebakan2 lain dan banyak kenapa yg lain :) Karakter pemainnya juga nggak terlalu banyak diperdalam, langsung banyak aksi. Tapi anak saya (13thn) justru suka yg spt ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih, memang usia kan punya pengaruh sama cara kita nangkep dan menerima apa yg kita baca. Semakin muda, kemungkinannya semakin besar pembaca masih belum kritis dan gak berharap macem2 sama suatu cerita. Makanya buku yang kita baca waktu masih kecil dan kita baca lagi waktu kita udah lebih besar, pasti kesan dari buku itu terasa berbeda.

      Misalnya buku2 teenlit yang sangat saya sukai waktu saya SMP, tapi kalo saya baca sekarang, saya bisa nangis saking gak sukanya. Hahahaha.

      Delete
  8. Waduh.. Padahal baru beli buku ketiganya.. Msh belum dibaca, kayaknya bakalan kecewa lagi nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibaca aja atuh, terlanjur beli. Barangkali ternyata kita beda pendapat :D

      Delete
  9. Kalo aku abis baca trilogi nya, langsung kepikiran sama trilogi nya the hungger games, kalo film sama bukunya emang beda jauh, katanya sih biar ntar klop sama lanjutan filmnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. moral of the comment above:
      don't judge a book by its movie.

      Delete
  10. Buku ketiga sepertinya penulis ingin memberikan akhir cerita yang tidak biasa, namun sayangnya gagal. Secara keseluruhan saya tidak terlalu kecewa dengan jalan cerita. Hanya saja penggambaran karakter wanita diketiga novel ini saya pikir terlalu biasa (apa karena saya laki-laki) masih kalah dengan karakter minho dan newt. nice opini sista, secara keseluruhan pendapat kita hampir sama. Ditunggu ulasan novel berikutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yah, karakter2 wanita di trilogi ini kurang greget. Saya jg gak terlalu kecewa sih sama ide ceritanya scara ksluruhan, tapi endingnya itu loh yg menghancurkan semuanya. Hahah.

      Thanks atas kunjungannya, Ujang.

      Delete
  11. Owwwww... jadi gitu ceritanya.
    *baru selesai nonton the maze runner dan entah bagaimana bisa sampai kesini
    Yaaaaaahhhh... kok tahun2 belakangan semua novel dan film inti ceritanya sama semua sih -,
    Hunger games emang keren sih, tapi novel yang lain kenapa harus ikut2an sih???? DIVERGENT, The Maze Runner, dan entah apa selanjutnya *kecewa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya genre ini udah lama ada setau aku, disebutnya genre Dystopia. Cuma emang lagi ngetrend aja kali skarang, makanya banyak novel dystopia d angkat k film. Lagi banyak peminatnya.

      Delete
  12. Aq hbs nntn filmnya maze runner, jd penasaran & pengen beli buku lanjutannya.. Tp liat review nya jd ragu deh... Soal nya kmren baca trilogy divergent, ending nya juga mengecewakan.. Pengennya ending seperti hunger games.. T.T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuhu iyaaa ending trilogi Divergent mengecewakan banget banget banget x(

      Delete
    2. semoga filmnya tidak mengecewakan... :)

      Delete
  13. Endingnya mengecewakan banget... kenapa dari sekian banyak yg mati newt harus salah satunya? Kan kasian banget.. udah diculik sama wicked,memorinya dihapus eh ternyata dia crank...
    Filmnya bagus, yg meranin ganteng ganteng:')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Newt matiiiii... ya Ampun.... moga aja di filmnya ga mati ya... (berharap banget)... udah sebel banget liat tokoh Chuck di cerita pertama mati.. kan sahabatnya Thomas.. tokoh Chuck lucu

      Delete
  14. The Maze Runner emang keren, makin dibaca makin pusing karna penasaran, makin gak bisa berenti baca. Untuk movie nya, memang nggak sama plek dgn buku (kebanyakan film based on books biasanya gitu kan, gak semua partikel buku bisa diaplikasikan ke film) dan menurutku movienya cukup sukses, seru, dan justru ada beberapa bagian yang sepertinya lebih oke dibandingkan bukunya. Harapanku sih, film ke-2 dan ke-3 nya bisa lebih baik lagi, gak kayak di buku yang makin ke sini makin 'apa banget' terutama endingnya yang bikin aku seketika teriak, "WHAT!?"

    Btw, ntar artis yang meranin Brenda siapa ya? aku kok pengennya Thomas sama Teresa aja, udah dapet chemistry nya dari awal buku (mana yang meranin Teresa cantik bingit lagi.. makin ga tega liat dia musti metong di akhir buku).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku udah nonton filmnya *akhirnya* dan ngerasa hal yang sama, filmnya keren! Gak sama banget sama bukunya, tapi lebih ringkas dan lebih mudah dimenegerti daripada bukunya. Semoga film kedua dan ketiganya juga keren dan gak ngikutin bukunya. Hahha. Iya nih, penasaran sama siapa yang bakal meranin Brenda x)

      Delete
  15. tadinya udah beli buku ke 2 ama ke 3 sekaligus, saking penasarannya. pas baca review ini jadi gak mood buat baca ._. enaknya tu buku dipandangin aja, entar kalo filmnya lanjut, trus slesai, baru dah dibaca. yang saya sayangin kak, napa si Newt yang gantengnya nauzibillah, yang kerennya subahanaullah, bisa mati diakhir cerita?._. trus itu yang dipulau 'surga' penghuninya siapa aja? cuman si Thomas ama tu cewek kaga jelas? Minhonya kmana kak?._. *Maap saya masih awam. berhubung belom baca bukunya* haaddeeeehh, greget dah baca review kaka. ok kak, reviewnya keren, ntar aku baca bukunya kalo filmnya udah kelar:p sekian. terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, yang greget mah emang gini yah. Aku udah cukup spoiler di review ini, jadi detail yang lebih detail lagi mending baca di bukunya aja atau nunggu filmnya, hahhah. Thank you for reading and commenting ;)

      Delete
  16. cuma satu kalimat................ SEMOGA ending di filmnya berbeda dari di buku.... happy endinglah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang di bukunya happy ending sih, tapi apa banget gitu, gak bisa diterima. ahahha

      Delete
  17. Udah nonton filmnya kak, keren. Apalagi Minho dan Newt. Sedang menunggu untuk film "The Scorch Trials" . Ohyaa, karena penasaran bagaimana kelanjutan the maze runner, aku download ebook nya, tapi apa dayaku.. Gak lancar bahasa inggris :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut aku Minho yang di buku lebih keren loh xD
      Ah itu buku bahasa inggris dibiasain aja baca nanti juga bisa :)

      Delete
  18. Kan masih ada lanjutannya...the kill order sama thr fever code

    ReplyDelete
    Replies
    1. The Kill Order bukan lanjutannya, tapi prequel. Jadi itu cerita sebelum The Maze Runner, sebelum ada Thomas dll.

      Nah, kalo The Fever Code aku belum pernah denger nih. Mudah2an beneran mau dilanjutin, soalnya akhir The Death Cure mengecewakan banget.

      Delete
  19. mba sandra, aku baru nonton maze runner *telatbanget* tapi aku penasaran deh, tujuan wicked itu apa? terus thomas itu kenapa? pengen beli novelnya takut kecewa tapi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penjelasan tentang WICKED di filmnya menurut aku lebih simpel daripada yang di bukunya, jadi aku gak tau juga nih apa filmnya bakal ngikutin bukunya banget untuk film2 selanjutnya (mudah2an nggak hahaha).

      Si Thomas itu, dan anak2 lainnya, ingatannya diapus sama WICKED. Udah gak usah mikirin Thomas. Fokus ke Minho dan Newt aja. Huehehehe.

      Delete
  20. Ada yang punya format epub/txt/pdf gaa?
    Nyari kemana2 susah��

    ReplyDelete
  21. Haha, ini seri yang aneh.
    Buku pertama, seru, misteri dan aksi-aksi di buku ini bikin gak bisa berhenti baca. Emang buku pertama ini punya cerita paling asik di seri ini. Meski ada yang kurang, tapi masih wajar lah. 3,5 dari 5.

    Buku kedua, bosen banget baca ini, bahkan sampe berhenti baca beberapa hari ketika di tengah-tengah cerita. Tapi karena ini buku pinjeman akhirnya mau gak mau lanjutin baca. Di buku ini saya benci banget sama tokoh utama dan cewek barunya, si brenda. Tokoh utama tapi kok cemen banget. saya kasih 2 dari 5.

    Nah yang ketiga ini, paling aneh. Aneh banget, sampe saya nyesel kalo udah baca buku ini. Lebih baik saya hanya baca buku pertama, ngegantung tapi seru, daripada baca buku ketiga, terjawab sebagian misterinya tapi, haduh parah. Saya gak mau kasih rating.

    ReplyDelete
    Replies
    1. I totally agree with every single thing you said xD
      Tapi filmnya kayaknya bakal makin seru. Jadi, don't lose hope!

      Delete
  22. Haii, mau ikut komen dong. Kalau lihat dari postingan dan komen2nya, kelemahan Om James ini satu: GA NGIKUTIN APA MAU PEMBACA. Jadi kayak "Oke lah gue mau nulis begini terserah lo suka apa kagak. Wicked is good, broo *ketawa setan*."

    menurut saya kelemahan ada di buku 1 karena Om JD terkesan 'mencurahkan semua isi otaknya' sehingga buku 2 dan 3 terkesan kehabisan ide dan agak berantakan disana-sini. Eh ga juga, mungkin Om JD emang abis idenya. Mungkin buku ini terlalu pintar bahkan buat Om JD.

    Btw saya sih bacanya versi inggris semua, dan reaksi saya (sebagai penggemar hehe) selama baca buku 1: terhibur dgn alur cerita yg boleh dibilang out of the box dgn kata2 gaul yg bisa dicontek dikehidupan sehari-hari. Kelemahan: nggantung dan maksa utk baca buku ke 2.

    Reaksi ketika bc buku 2: seru, bikin kepo, setiap chapter penuh kejutan sehingga harus baca sampe selesai dan kampretnya nggantung lagi dan harus bc buku ke 3.
    kelemahan: terlalu bnyk adegan thomas yg kurang berarti (misal: adegan thomas bobok), oke thomas emg tokoh utama tp ya sekali2 disorot kek sisi WCKD atau glader lain.

    Buku ke 3: Semua glader terlihat STRES, cepet marah, ilang akal. Atau mungkin Om JDnya kali ya? Tapi poin plusnya, emosi dan konflik sangat terasa. Saya berasa mau jadi crank ketika baca ini. Ending emang kurang wow. Mungkin utk yg ga suka, akan terkesan buram. Tp karena saya makan novel ini dgn lahap beserta segenap rasa kepo dan kosa kata yg keren, jadi enak2 aja walaupun emang endingnya gk cerah. Mungkin Om JD udah mentok kali ya -_- terkejar deadline gitu. Tapi tetep oke dan imajinasi saya beneran diutak-atik dan berasa lg main film aja hehe. Utk yg suka novel happy ending dan 'alur yg normal-normal aja' sih novel ini gk cocok utk direkomendasi. Saya paham bgt kenapa bintang buat buku 2 sama 3 selalu menurun. Uhuhu sayang sekali. Tp postingannya seru. Asli. Tengkyuu :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih komen panjangnya. Seneng banget bisa tau pemikiran pembaca yang lain ;)

      Mungkin karena harapan cerita yang super keren udah terbangun dari buku pertama. Kita semua pengen tau setengah mati apa yang dilupakan sama Thomas. Tapi sampe akhir itu gak terjawab. jadinya kan kecewa abis. Terus plot ceritanya juga, kayak yang kamu bilang, mungkin si JD mentok, jadi kayak buru-buru ngejar deadline kesannya. Sayang banget.

      Saya juga belum pernah baca buku JD yang lain. Kan ada tuh beberapa bukunya di yang science-fiction lain. Saya sempet baca beberapa chapter pertama kayaknya seru, tapi gatau deh kalo dilanjutin. Judulnya 'The Eye of Minds'.

      Delete
  23. Hai kak^^ saya telat bgt nih nimbrungnya :( Oke, sy baru nonton film nya the maze runner nih :D Jd ini review ttg filmnya dulu deh. Film nya seru, dan amaze bgt waktu liat si Newt udah gede! Waktu di nanny mcphee msh imut2 bgt. Dan minho satu2nya alasan yg bikin saya ntn film ini. Hahahahaha *ketauan deh :p* Sedangkan Thomas, cluless bgt itu cowok -_-"

    Nah,stlh ntn film nya yg ternyata seru (walaupun ditengah jalan udah ketebak alurnya), saya jd penasaran sama bukunya :D Biasanya, dibuku bakal lebih jelas. Tapi liat review nya, eh jadi ragu :p Saya udh download ebook nya sih. Semoga nemu perspektif lain yg mencerahkan :)

    Ohyaa! Trailer film the scroch trials kece abisss! Byk action, tapi ntah apa cerita nya bakal berjalan mulus atau ngga. Yg pasti,patut di tonton. Hehehe. Biasa nya sih sy lbh suka nonton film nya dulu baru baca bukunya. Biar lbh ada gambaran. Hehehe.

    Sekian deh share nya, dan thanks utk review nya kak^^

    ReplyDelete
  24. Wah kita kebalik ya.. aku suka bgt maze runner dn mau tau lanjutannya sedangkan scorch trials setelah aku baca aku kecewa banget, buku ini di tengah" dan ga jelas krn blm slsai gt jd dia cm ksh tau tengah"nya dn ga ada apa" fun gaada kontrakdiksi ya cuma hanya ada aris yg cium theresa, ya dn itu" aja. Sedangkan death cure menurut aku jelas dn bagus bgt dn itu kan udh mau endingnya jd aku paham. Byk kontrakdiksi yg terjdi misalnya: Newt mati, Theresa mati, Thomas otaknya mau di ambil (tentu tdk jd haha), Rat man mati (bagus deh),  dan pastinya yg paling seru GALLY HIDUP LAGI. Btw yg kakak blg "kenapa Thomas cm di ikat di pohon etc dn cm ngomong ngomong, kenapa g di bunuh" krn klo kita baca di ending, theresa dn group B itu di subject untuk bunuh Thomas. Tapi itu sbnrnya gak bener. WICKED sengaja lakuin itu supaya thomas merasa theresa itu penghianat, supaya thomas ga percaya theresa lg. Makanya itu wktu Theresa ngomong telephaticly ke Thomas "just trust me" sbnrnya "mission" yg dikasih WICKED untuk group B bukan untuk bunuh thomas tp untuk jahat ke thomas dn pura2 mau bunuh dia spy Thomas merasa Theresa penghianat dan gabisa di percaya. Tapi akirnya kan Thomas ga mati. Rating ku: Maze runner 4.5 // Scorch trials 2 // Death cure 4. Harap aja fever code bagus. Thankyou ya untuk reviewnya dn ini hny opini ku.. maaf telat �� hehe

    ReplyDelete
  25. Barusan liat The Scroch Trial, cuma 1, keingetan sama walking dead hahaha tegangnya dapet, kerennya dapet, sedihnya dapet #halah
    Sy belum baca bukunya sama sekali, tapi langsung jatuh cinta sama cerita di film pertama The Maze Runner :)
    Berhubung banyak yg bilang bukunya g terlalu bagus, sy jdi ga berminat beli bukunya hehe :)
    Tapi lagi nungguin film yg ke3, yg katanya bakal keluar tahun 2017 =,= #lamasekaleeee~

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut berita, shooting death cure baru akan di mulai February 2016, karena itu baru bisa keluar movienya tahun 2017 (sekitar bulan february juga)

      Delete
  26. Belum pernah baca bukunya, belum nonton film 1, langsung nonton film ke 2 the scorch trial.. dan hasilnya alamaak... mengecewakan!

    Bukannya saya pintar dan bukan pula mereka yang bodoh (mungkin saya yang bodoh) tapi adegan demi adegan gak ada yg bikin tegang, dan terkesan hampir gak penting semua.
    Terutama adegan setelah keluar dari markas banyak hal2 gak penting dilakukan para glader terutama Thomas dan tanpa berpikir padahal katanya mereka pintar (menurut cerita film kedua para glader adalah anak2 muda terpilih yang pintar).

    Adegan Minho yang tanpa pengecekan tiba-tiba menyalakan listrik yang membuat para crank bangun.. (aaahh.. kan emang dibikin begitu ceritanya supaya seru.. tapiii... jadi terkesan bodoh... maa'aap)

    Dan Thomas kebanyakan bengong2 setiap melakukan sesuatu. Mirip2 film Indonesia yg harus melihat dulu lamaa baru melakukan sesuatu.
    Seperti misalnya adegan ketika melarikan diri dari sarang Brenda saat lagu yg diputar hampir selesai. Brenda sudah ngasih tahu kalau tempat itu akan meledak setelah lagu habis dan harus cepat lari malah Thomas bengong nengok ke belakang ngeliatin pengejarnya sampai akhirnya tempat itu meledak!

    Kemudian di lorong bawah tanah, sudah tau ada makhluk menyeramkan dan pemakan daging, Thomas dan Brenda malah melotot memandangi mahluk itu dengan menyorotkan sinar ke arah mereka dan tidak segera lari.

    Kecerobohan rombongan right army yg menerima begitu saja kelompok pendatang Thomas, tanpa memeriksa apa yg mereka bawa karena sebenernya Theresa bawa radio yg bisa menghubungi wcked.

    Adegan tembak menembak dimana right army plus para glader sibuk menembak choper sementara pesawat utama dibiarkan. Coba salah satu dari mereka bawa bom dan melempar bom ke dalam pesawat yg terbuka itu, atau menembaki pesawat utama itu sampai pesawat meledak, maka cerita akan habis... hehehe...

    Mungkin yg pernah baca bukunya amaze dengan bahasa yang digunakan. Tapi saya jadi males kembali baca atau nonton sekuel pertama dan males juga melanjutkan sekuel selanjutnya, selain karena adegan2nya yang slow motion seperti sinetron indonesia juga karena di sekuel kedua ini akhir cerita sudah bisa ditebak.

    Tetep saja sih saya mencoba mencari tahu kelanjutan ceritanya dan memang hampir seperti dugaan saya. Happy ending buat pemeran utamanya dengan memakan banyak korban termasuk teman2nya.... hahahah.. film holliwood banget.

    Mudah2an yang lain masih bisa menikmati filmnya atau bukunya, tidak seperti saya yang langsung kecewa saat nonton film kedua bahkan masih di tengah2 film, tapi gak sampai bikin saya keluar gedung bioskop si.

    Selamat menonton ya dan selamat menunggu film ketiga (saya sih nggak.. hehehe...)

    ReplyDelete
  27. halo,
    sebenarnya saya udah baca review ini tahun lalu (setelah dapat berita akan di buat movie-nya, tapi lupa meninggalkan jejak) karena penasaran, rencana awalnya kalau bagus saya mau beli bukunya dan akhirnya saya mengurungkan niat untuk beli bukunya, hanya saja karena memang sejak awal saya penasaran sama buku ini gara gara movienya (sebenarnya sih gara gara yang main, saya suka dylan saat jadi stiles di teen wolf), maka saat movienya keluar saya tetep nonton, dan setelah nonton ternyata ceritanya lumayan (yang main juga, terutama ki hong lee dan thomas brodie-sangster. dan iya saya malah melupakan dylan)

    sejak awal saya sudah antisipasi kalau movie pastinya bakalan beda sama novel, tapi setelah nonton scorch trial (3 kali saya nonton demi lihat minho dan newt) dan lihat lihat review lain bukunya, sepertinya saya lebih suka alur cerita movie-nya dan saya berharap (baru kali ini) movie yg ketiga bakalan beda sama di buku (baca: newt jangan mati, please)

    saya mempertimbangkan beli bukunya jika ada cetak ulang dengan cover poster movie (lumayan dapet poto dylan, thomas sama ki hong).
    saya lebih penasaran sama buku sequel prequel-nya "Fever Code" karena kabarnya ceritanya dari Newt POV (klo yang ini saya pasti wajib beli)

    sekian dan salam kenal

    ReplyDelete
  28. Udah baca ketiga novel, dan kemaren baru aja nonton the scorch trial..

    And well, kecewa lebih banyak dibandingkan menikmatin filmnya. Adegan2 yg di novel yg udah terbayang kalo direalisasikan bakal keren, ternyata baaahhh lebih banyak ga ada.
    Emang nasip novel sm film kebanyakan ga sama.

    ReplyDelete
  29. Saya belum pernah baca novelnya.. Tapi pas nonton The Maze Runner yg pertama jujur saya suka (banget).
    Tapi barusan setelah nonton yg Scorch Trial saya kecewa. Pemecahan masalah di film ini amat buruk jika dibanding yg pertama. Terlihat tidak natural dan seakan dibuat-buat (termasuk saat kejar-kejaran zombie dan rusuh lawan WCKED)

    Walau amat kecewa, saya pikir akan tetap menonton seri ke3 film ini, karena sudah terlanjur ngikutin dari awal-_-
    Saya harap film ke3nya nanti bisa dikemas jauh lebih bagus, keren, dan natural.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekedar saran buat kalian yg kecewa sama film ini khususnya yg Scorch Trial.. Yuk rame-rame kasih rating rendah di imdb. Saya sendiri barusan cuman ngasih 2rating doang di imdb :))

      Delete
  30. belum baca novelnya sih.. tahun lalu nonton maze runner, suka banget.. utamanya Minho sama Newt.. entah mengapa kharismanya Thomas kayak ketelan sama karakter Minho dan Newt, apalagi yang jadi Minho sama Newt cakep.. (mulai gagal fokus), tadi baru aja balik dari nonton Scorch Trial, dan ketegangannya memang dikit menurun, tapi asli, pas Cranknya muncul, jadi horror sendiri.. selain itu, kesal kenapa Thomas tiba-tiba dekat dengan Brenda, padahal di Maze runner udah klop banget mereka berdua.. Tapi overall suspensenya dapatlah meskipun kurang greget dibanding yang pertama. tapi jadi penasaran, gimana penyelesaiannya, makanya mau beli bukunya. Untung cari reviewnya dulu baru beli, daaaann.. batal.. jadi nggak minat. mending tunggu filmnya aja dan Newt nggak jadi mati.. Plis.. cuma dia sama Minho yang bikin excited. Thomas di Scorch trial sering bengong.. masa ada Crank ngejar malah diliatin..-."
    btw, makasih reviewnya ya..

    ReplyDelete
  31. Feel so sad to know that this film failed miserably in providing emotional feelings as told in the novel. And I hope this is will not happen again in the third series (The Death Cure)

    ReplyDelete
  32. baru nonton scorch trial. seru sih cuma banyak ga sesuai sama review ya.. mungkin biar terlihat lebib bagus di film daripada di novel. awal nonton the maze runner tuh kepo banget sama yg kedua. pas nonton yg kedua seru tapi lebih seru yg pertama. entah kenapa makin gasuka sama karakter thomas. tapi makin cinta sama newt 😘
    btw, semoga aja seri ke3 beda sama yg di novel. amin..

    ReplyDelete
  33. wikipedia: Karakter utama kemungkinan ada untuk buku 5 (direncanakan akan diterbitkan pada tahun 2016) adalah Thomas, Teresa, Minho, Newt, Gally, Alby, Chuck, Frypan dan Winston

    ReplyDelete
  34. Asyik nih review nya, hampir saja saya beli buku ketiganya gaara2 cukup terpikat dengan dua adaptasi movie nya..

    klo ada ebook indonesia nya tlg share link unduhny y..

    ReplyDelete
  35. Reviewnya bagus, penasaran sama akhir ceritanya. Saya baru nonton filmnya, mau baca bukunya...tapi kayanya mengecewakan dan berbelit-belit. Film ke dua scorch trial terlalu banyak bengong tuh sithomasnya jadinya kaya sinetron indonesia, tapi tetep newt sama minho paling menarik perhatian meskipun kayanya nggak sekeren dan semenarik dimaze runner deh merekanya. Tapi tetep ditunggu akhir cerita death curenya semoga akhir filmnya menjawab semua kebingungan dan nggak geje kaya scorch trial. Makasih reviewnya...

    ReplyDelete
  36. Sebenernya di death cure itu newt mati gak sih??!...

    ReplyDelete
  37. Film nya lebih keren dari bukunya... Tapi, Maze Runner masih lebih asyik dari Scorch Trials.. Itu pendapatku.

    ReplyDelete
  38. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  39. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  40. buku nya ada 6 seri klo liat goodreads

    ReplyDelete
  41. Mbak download ebook maze runner bahasa indonesia dimana yaa ?

    ReplyDelete
  42. Sebenernya newt nanti bakalan mati gak sih? Soalnya belom pernah baca bukunya, tp udh kepincut dluan ama newt(thomas sangster) wkwk. Trus masa nnti doi bakalan mati? KAN GAK LUCUUU HWAAAAAA:'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bakalan mati, katanya kematian newt lebih menyedihkan di filmnya dari pada di buku

      Delete
  43. ulasan nya bagus bgt , emang sih aku agak kesal juga dengan jalan cerita Maze Runner 2 , sebenarnya yang buat aku suka dengan maze runner cuma satu NEWT hahahaha... tapi why ??? kenapa harus newt yang mati semoga aja di film beda.

    ReplyDelete
  44. WICKED adalah Baik.
    solusi tak terduga adalah memngumpulkan sebanyak mungkin manusia kebal untuk di asingkan dan bertahan hidup...,
    terakhir.
    200an orang manusia kebal adalah awal yang baik.
    mungkin itu pesan yang ingin di sampaikan brenda kepada thomas mengenai Kanselir Paige? bahwa brenda sudah tahu mengenai pelarian menuju Flat Trans dan penghancuran WICKED oleh tangan kanan. ( ya kalau thomas tahu Langsung End dung ceritanya heheh..., Thomas akhir menolak untuk mengetahui kannya... LOL)
    pertanyaan yang aktual apa hubungan brenda dengan kanselir paige?
    klw saya salah harap maklum...

    ReplyDelete
  45. mba sandra boleh minta link ebook nya???

    ReplyDelete
  46. mbak boleh bagi link pdf terjemahannya?

    ReplyDelete
  47. ke 3 filmnya keren bgttttt sumpahhhhhhhhh

    ReplyDelete
  48. Ke tiga2 filmnya Mantab jiwa

    ReplyDelete
  49. Sama kak, aku juga suka Minho pas di buku 1, apalagi pas dia bilang ke Thomas, "Sebutkan sasaran yang tinggi, dapatkan yang dibawahnya." Itu super duper keren dan jadi motivasiku wkwkkwk tapi di buku ketiga, Minho juga keren-walau emang ga se'hot' yanh pertama-relation antara Minho-Thomas-Newt bikin readers-me-teraduk emosinya. Kalo menurutku, buku ketiga lebih ke arah relation between tokohnya sih wkwkwk

    ReplyDelete
  50. Kak baca buku yang selanjutnya, kak, yang The Fever Code, nanti masa lalunya Thomas dan teman2 nya terjawab. Dijelasin pembuatan maze dan asal mula flare dan WICKED

    ReplyDelete

Hi! Thanks for stopping by. I ALWAYS love book talks! So, do leave your comment about this post, it's free ;)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...